Proposal Nusron KIB dan KKIR Dilebur: Capres Prabowo, Cawapres Airlangga

IDN Times24 – Dalam upaya memperkuat koalisi politiknya, Kepala Bapillu Partai Golkar Nusron Wahid bicara Peluang koalisi empat partai yang diintegrasikan dari dua koalisi, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Nusron Wahid mengungkapkan proposal jika KIB dilebur dengan KKIR, bakal capresnya dari KKIR dan cawapresnya KIB.

Dalam proposal tersebut, Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum partai Nusron dan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum partai KKIR, menyepakati untuk meleburkan kedua partai politik tersebut menjadi satu entitas politik yang lebih besar. Tujuan dari penggabungan ini adalah untuk menciptakan kesatuan yang lebih solid dan efektif dalam menjalankan program-program politik yang diusung oleh pasangan Prabowo-Airlangga.

Read More

Nusron menilai KKIR kekeh dengan Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024. Namun, cawapres diusulkan akan datang dari KIB. Nusron pun mengatakan dirinya sebagai kader Golkar berkepentingan untuk mengusung Airlangga Hartarto untuk menjadi pendamping Prabowo.

Nusron menyebut Airlangga sangat wajar jika menjadi cawapres Prabowo dari KIB. Sebab, katanya, Golkar merupakan partai yang besar dalam KIB ketimbang PAN.

“Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu,” kata dia.

“Ini (koalisi) kalau jadi bagus. Kenapa? Karena Gerindra secara suara pemenang nomor tiga, ini nomor dua, mempunyai presentasi. Di dalam KKIR, Gerindra adalah partai paling besar, lebih besar dari PKB. Dalam KIB, Golkar adalah yang lebih besar daripada PAN saya kira fair. Ketika nanti bagaimana rumusannya kalau proposalnya disetujui atau tidak disetujui, ya namanya kan soal bagaimana nanti para empat ketua umum ini berunding,” sambungnya.

Meskipun proposal penggabungan ini telah diajukan, masih perlu melalui proses dan tahapan yang diperlukan, termasuk persetujuan dari anggota dan pengurus partai yang terlibat. Namun, langkah ini menunjukkan determinasi dari pasangan Prabowo-Airlangga untuk memperkuat posisi politik mereka dan membangun koalisi yang solid dalam persiapan menghadapi pemilihan presiden.

Pemilihan presiden mendatang akan menjadi momentum penting bagi perubahan politik di Indonesia. Dengan adanya proposal penggabungan partai politik ini, pasangan Prabowo-Airlangga menunjukkan komitmen mereka untuk menyatukan kekuatan dan menghadapi tantangan politik dengan strategi yang lebih solid dan efektif. Bagaimana hasil akhir dari proposal ini dan dampaknya terhadap peta politik nasional akan menjadi hal yang menarik untuk diikuti dalam perjalanan menuju pemilihan presiden mendatang.

Sumber : DETIK NEWS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *